Postingan

Harus apa lagi... Aku jenuh

Hubungan ini semakin tak sehat. Kami saling memaki,tak lagi menghargai. Tuhan, aku mau lepas dari dia. Terlalu jauh kami menyakiti. Dan semakin hari aku makin kehilang sosok yang merangkul, memimpin, yang bisa jadi tempat berlindungi. Kutukan dan cacia keluar dari mulutku untuknya. Bahkan anak-anak harus melihat kami berselisih dan saling tak menghargai. Perlakuan kasarnya yang memang jarang terjadi sebenarnya, tak bisa kutolerir lagi. Aku mau lepas dari semua ini, Tuhan. Tunjukkan jalanmu ya Tuhan...

Berulang

Aku lelah Tuhan. Lelah dengan sikapnya. Lelah dengan diriku yang sering jatuh meresponi sikapnya. Aku hanya tak mau mahluk tak berdosa yang kecil harus jadi korban keegoisan dan kebodohan kami berdua. Kadang secara sadar maupun tidak, harus menanggung akibat sikapnya ataupun kejatuhanku . Dan malam ini berulang terulang lagi. Seakan rasanya tak ada makna ini adalah tahun yang baru... Maafkan mamak nak ku...

Semakin pudar

Tahun lalu masih dirayakan bersama, meskipun aku yang mengingatnya, aku yang mengusahakan perayaannya. Tahun ini aku masih mengingatnya dan kusengaja tak mengingatkannya. Hanya sekedar ingin melihat bagaimana dia berusaha merayakannya, setidaknya mengingatnya. Tak harus dengan perayaan. Mendapat ucapat "selamat sayang, kita hebat sudah berjuang sejauh ini". Lalu dia memelukku. Ah, mungkin harus kukubur itu semua. Sedikit pun dia tak mengingatnya. Padahal tadi pagi aku sudah berusaha memberinya kode sebelum berangkat kerja. Sedikitpun tak ada singgungan darinya. Tuhan, akankan ada perubahan darinya? Perubahan untuk hubungan ini? Happy 5th anniversary...

Sedang berjuang

Dum spiro spero. Dum spero amo. Dum amo vivo... "While I breath, I hope. While I hope, I love. While I love, I live.” Harusnya inilah aku. Aku yang pernah hilang tapi ditemukan. Aku yang pernah memaknai hidup dengan dalam dan dengan syukur. Tapi entah kenapa sekarang terasa seperti dunia lain. Atau sebenarnya aku sedang "naik kelas" dan harus meningkatkan kualitas diriku juga. Aku hanya masih sangat perlu menyesuaikan dengan keadaan yang benar-benar baru ini. Aku bersyukur bisa di sini, sungguh. Aku hanya perlu lebih berusaha... dan aku sedang mencoba.

dum spiro, spero.

Aku masih bernafas dan masih berharap. Kutuliskan untuk menjadi kenangan entah itu manis atau pahit. Atau mungkin menjadi kenangan yang akan ditemukan nanti. Mungkin...